A. Pengertian Benteng
Benteng yang dalam bahasa Inggris bernama “fort” memiliki dua pengertian
yaitu pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Pengertian secara
sempit benteng memiliki arti yaitu tempat berlindung atau tempat bertahan
sedangkan dalam arti luas benteng memiliki arti yaitu tempat untuk mengawasi
dan mengontrol daerah jajahan beserta arus perdagangan yang sangat penting
pengaruhnya di daerah tersebut. Biasanya benteng terbuat dari batu yang kuat
dan keras yang umumnya berbentuk kubus ataupun bulat sehingga segala penjuru
benteng dapat diawasi. Selain itu di benteng juga telah terpasang beberapa
meriam sebagai tindakan antisipasi serangan musuh dan terbukti selama berabad –
abad bahwa meriam merupakan senjata yang ampuh dalam strategi pertahanan
benteng. Selain beberapa pengertian tadi dapat diartikan juga bahwa benteng
memiliki peran yang vital untuk menumpas pemberontakan akibat penjajahan, dan
terbukti saat Belanda dapat menumpas pemberontakan Pangeran Diponegoro dengan
startegi benteng stelsel. Jadi secara keseluruhan benteng memiliki peran yang
amat vital dalam keberlangsungan pendudukan dan penjajahan di suatu wilayah.
B. Pengertian
Benteng Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan
tepatnya di kota Makssar yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang
wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan benteng ini
sebagai "the best preserved Dutch fort in Asia".Pada awalnya, benteng
ini disebut dengan nama Benteng Jumpandang (Ujung Pandang). Benteng ini
merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa di Sulawesi Selatan. Kesultanan
ini pernah berjaya sekitar abad ke-17 dengan ibukotanya Ujung Pandang
(Makassar). Kini, kesultanan ini masuk dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan,
Indonesia. Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah benteng yang mengitari
seluruh ibukota dan daerah sekitarnya. Hanya saja, Benteng Fort Rotterdam
merupakan bentang paling megah di antara benteng-benteng lainnya dan
keasliannya masih terpelihara hingga kini.
C. Sejarah Benteng Rotterdam
Benteng Fort Rotterdam dibangun oleh raja ke sembilan dari kerajaan Gowa
yaitu I manrigau Daeng Bonto
Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna pada tahun 1545. Pada awal
pembuatannya konstruksi benteng terbuat dari tanah liat. Namun pada masa
pemerintahan Sultan Allaudin yaitu raja gowa ke-14, konstruksi benteng yang
awalnya menggunakan tanah liat diganti menjadi batu padas. Benteng Fort
rotterdam ini jika dilihat dari atas sangat unik, karena menyerupai penyu. Hal
ini tidak semata-mata untuk keindahan saja. Pada waktu itu penyu mempunyai
filosofi, yaitu hewan yang bisa hidup di darat maupun di laut. Demikian
juga dengan kerajaan Gowa yang berjaya baik di darat maupun di laut.
Jika Dilihat dari namanya, memang terlihat bukan seperti dari Indonesia.
Benteng yang letaknya di pinggir pantai sebelah barat kota makassar ini,
awalnya memang bernama Benteng Ujung Pandang. Kedatangan Belanda pada masa itu
membuat perubahan besar di kerajaan gowa. Sebuah perjanjian antara belanda dan
kerajaan gowa yang bernama perjanjian Bungaiyya mengharuskan kerajaan gowa
menyerahkan benteng ujung pandang ke belanda. Hal ini jelas sangat berpengaruh
dan memiliki peran yang besar, terutama untuk keuntungan Belanda. Benteng Ujung
Pandang sangat strategis lokasinya yaitu di kota Makassar yang dekat pantai
sehingga dapat sebagai tempat pengawas arus perdagangan rempah – rempah dari
Maluku yang melewati Makssar sebelum diteruskan ke Batavia. Kemudian oleh
belanda benteng tersebut diganti menjadi benteng Fort Rotterdam. Luas
Benteng Rotterdam Makassar adalah 28.595,55 meter bujur sangkar, dengan ukuran
panjang setiap sisi berbeda, serta tinggi dinding berfariasi antara 5-7 meter
dengan ketebalan 2 meter. Benteng Rotterdam Makassar mempunyai lima buah sudut
(Bastion), yaitu :
1. Bastion Bone terletak di sebelah barat
2. Bastion Bacam terletak di sudut barat daya
3. Bastion Butan terletak di sudut barat laut
4. Bastion Mandarsyah terletak di sudut timur laut
5. Bastion Amboina terletak di sudut tenggara
D. Fungsi
Benteng Rotterdam
Seperti yang telah di jelaskan diatas bahwa
benteng memiliki fungsi yang sangat erat kaitannya dengan
bidang militer. Selain sebagai tempat bertahan, benteng juga merupakan tempat
pengawas daerah jajahan yang ada disekitarnya. Benteng Rotterdam sendiri
memiliki letak yang strategis sebagai basis militer untuk bertahan dari
serangan musuh maupun sebagai tempat pengontrol wilayah jajahan. Letaknya yang
dekat dengan pantai memungkinkan benteng ini dijadikan tempat pengawas untuk
mengawasi arus pelayaran rempah–rempah Maluku yang merupakan jajahan Kompeni
Belanda. Selain itu benteng Rotterdam juga dijadikan sebagai daerah pusat
pemerintahan Belanda di Sulawesi karena dinilai memiliki system keamanan yang tinggi dan dijadikan pula sebagai
tempat transit rempah-rempah dari Maluku. Untuk menunjang perannya yang sangat
vital sebagai pengontrol perdagangan serta monopoli rempah-rempah, maka di
benteng ini ditaruh beberapa meriam yang dapat menjangkau jarak berpuluh-puluh
meter guna mengantisipasi serangan dan pemberontakan. Ditempatkan juga banyak
garnisun prajurit untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan
benteng dan wilayah yang berdekatan. Disamping itu benteng ini juga
digunakan sebagai tempat penahanan, tokoh yang terkenal ditahan disini ialah Pangeran Diponegoro. Pada
masa kolonial Jepang, benteng ini beralih fungsi menjadi pusat studi pertanian
dan bahasa. Sementara setelah Indonesia merdeka, benteng ini dijadikan sebagai
pusat komando yang kemudian beralih fungsi menjadi pusat kebudayaan dan seni
Makassar.
E . Benteng Rotterdam Saat Ini
Setelah runtuhnya penjajahan
Belanda dan Jepang benteng Rotterdam telah beralih fungsi yang sedianya
memiliki peran dalam bidang militer yang sangat vital berubah dengan keadaan
yang telah berubah. Saat ini benteng Rotterdam dijadikan sebagai situs
peninggalan zaman kolonial yang dilindungi dan dilestarikan karena
sejarahnya yang panjang dan menarik serta meninggalkan benda-benda atau artefak
sejarah yang bernilai seni tinggi. Selain itu benteng ini juga dijadikan
sebagai tempat penelitian dan Seni yang disegani karena terdapat begitu banyak
bahan yang dapat digunakan sebagai bahan kajian pengetahuan pada khususnya
sejarah, mengenai peristiwa besar yang terjadi dan melibatkan benteng Rotterdam
ini. Satu lagi yang melekat di benteng Rotterdam ialah dijadikan sebagai
tempat rekreasi yang memukau dan sangat menarik untuk dikunjungi karena
pemandangan serta gaya arsitektur benteng ini sangat unik dan beda dengan
daerah yang lain. Selain itu sejarahnya yang panjang juga memiliki nilai
tersendiri dimata turis yang sedang ingin berlibur namun juga ingin sembari
belajar mengenai kejadian dan sejarah tempat – tempat dari masa lalu.
Sumber :
Adrisianti, Inajati, dkk. 2015. Sejarah
Kebudayaan Islam Indonesia Khasanah Budaya
Bendawi-Jilid 5. Jakarta : Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal
Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Djoened Poesponegoro Marwati dan
Notosusanto Nugroho. 2008. Sejarah Nasional Indonesia
IV. Jakarta. Balai Pustaka.